Keping-keping Hatiku


Ini tentang mereka,
yang telah meremukan hatiku menjadi keping-keping debu. Dan kini hati-hati itu terbang terbawa alunan angin nan lembut, tak mungkin lagi ia kembali dan menjadi satu. Keping-keping hati itu mungkin akan hilang ditelan waktu yang tak bersahabat. Hati-hati itu mungkin akan terbang jauh dan tak lagi kembali pada jiwaku. Tak lagi terpajang sebagai lukisan bermakna, tak lagi indah sebagai penghias tidurku, dan mungkin tidak lagi ia memberikan seutas senyum.
Hati-hati itu pergi tanpa meninggalkan apapun. Tidak rupa, tidak nama, tidak cinta, tidak apapun kecuali luka. Hanya saja luka yang terus menjalar dan bertubi-tubi menggerogoti jiwa, yang tidak terkendali dan tidak mempu kuhentikan. Terlalu dalam untuk bisa disembuhkan, terlalu rumit untuk aku bisa singkirkan. Luka yang menggerogoti jiwa, akankah kau pergi bersama segala nestapa?
Andai saja ada satu penawar yang dapat memulihkan jiwa ini dan memusnahkan segala hal yang membuat terluka. Andai saja masih ada satu tiupan angin untuk keping-keping hati itu bisa kembali, mengukir senyuman terindah tanpa ada algi yang membuatnya terluka. Andai saja ada saatnya aku bisa tersenyum bersama luka-luka itu tanpa harus keping-keping hatiku kembali pada jiwa yang terpuruk ini.
Senyum....
Senyum yang teramat hangat dan mampu memulihkan segala luka yang membekas, yang senantiasa membuat jiwa ini terlihat mantap dan terbentuk dengan lengkap.
Tantang hati-hatiku yang telah pergi. Tak perlu lagi kau kembali, membawa luka lama dan luka yang lain. Karena aku akan menggantinya dengan hati yang lain, hati yang tidak perlu ia menghilang atau menyakiti.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...