Salam animovies!
Yak, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga...
setidaknya, mungkin itulah yang terlintas di benak para
penggila harry potter. Seri terakhir dari serangkaian
film harry potter telah dirilis! Film yang berjudul
harry potter and the deathly hallows ini sudah bisa
kalian tonton di sejumlah bioskop terkemuka di kota-kota
besar. Atau, bagi yang g demen ngantri, bisa download
filmnya di internet... (kayak saya... heheheh)
Berdosa rasanya jika saya tidak membahas mengenai harry
potter di saat-saat seperti ini. Yah, tapi fokus dalam artikel
ini bukan mengenai harry potter and the deathly hallows lho...
Maklum, saya udah banyak banget menjumpai artikel seperti
itu di blog lain.. Jadi, supaya kesannya gak ikut2an, saya
mau bikin artikel yang beda.
Tentang apa?
Tepatnya mengenai perubahan dalam film harry potter sejauh
ini. Banyak yang berpendapat, bahwa film harry potter makin
gelap dari seri keseri. Selain itu, adegan-adegan di dalamnya
juga terhitung makin dewasa, dan sudah bukan konsumsi untuk
anak kecil lagi.
Bagi yang sudah melahap habis novelnya, saya yakin juga berpendapat
demikian. Kesan kontras ini begitu terlihat jika kita membandingkan
film pertama harry potter (harry potter and the sorcerer's stone) dengan film ketujuhnya (deathly hallows). Gak percaya?? bandingkan aja... Kesan lucu, fantasy dan juga petualangan begitu kental terasa setidaknya dari seri pertama hingga seri ketiga (prisoner of azkaban). Namun, bukan berarti film-film berikutnya gak ada unsur-unsur tersebut lho.. ada, hanya saja 'dosis' nya udah dikurangi. Sebagai gantinya, film-film berikutnya cenderung memunculkan Mood gelap. Sepertinya mood ini berhasil dipertahankan sutradara David Yates dalam adaptasi filmnya. Sepanjang film, nuansa gelap dan muram sangat terasa, mulai dari tone warna, dialog, hingga musik scoring. Sulit dipercaya bahwa sembilan tahun yang lalu seri film ini dimulai dengan sebuah film keluarga yang ditonton banyak anak-anak.
Selain itu, mulai ada kisah cinta yang membumbui cerita ini. Hal itu mulai nampak pada seri keempat (goblet of fire). Puncaknya, di seri-seri berikutnya udah ada adegan ciuman yang melibatkan penyihir-penyihir abg ini.. (saya tak perlu menyebutkan siapa berciuman dengan siapa kan?). Baiklah, kalo masih ada yang penasaran, nih saya kasih screen capturenya...
eeh... maaf.. gambar terakhir salah upload. Jangan dipikirkan... well, back to topic...
Hal diatas lumrah kok. Yah,mengingat para pemeran dan juga setting cerita yang sudah mulai berkembang, maka tak heran jika mulai ada adegan seperti itu. Toh, dalam novelnya memang digambarkan seperti itu kok. Selain itu, penonton yang udah nonton sejak film pertama 9 tahun lalu kan pastinya juga udah pada beranjak dewasa? jadi ya gak masalah...
Selain perubahan dalam genre film, yang hendak saya bahas disini adalah perubahan dalam diri pemeran-pemerannya. Buat lebih jelasnya, mari kita bandingkan gambar ini,
Dengan gambar di bawah ini...
Well, they've grown up right?
Okay, mari kita analisa satu persatu.
Tahukah kalian bahwa Daniel Radcliffe pernah pernah tampil bugil saat tampil dalam sebuah drama panggung bertemakan Equus bersama Joanna Davie?? ya, dia pernah melakukannya, dan akan melakukannya lagi dalam film ketujuh harry potter ini. Ia bugil dalam adegan pengambilan gambar benda sihir fiksi horcrux.
Bahkan sang sutradara juga megatakan kalau benda sihir tersebut mempertahankan diri ketika diserang Harry Potter dan Ron Weasley. Kemudian Horcrux menunjukan penglihatan gambar Harry Potter yang sedang berpelukan dan berciuman mesra dengan Hermione, saat itulah Harry terlihat telanjang. Shocking, isn't it?
Buat si Rupert Grint, hemm... dia udah berusia 21 tahun kok..
lagian, dia juga pernah memerankan adegan sex dalam sebuah film. Kalo nggak salah, judulnya cherry bomb...
Sementara untuk si Emma Watson, yah apakah masih perlu saya beritahu seperti apakah rupa emma saat ini?
Satu lagi penanda tiga penyihir ini sudah beranjak dewasa adalah adegan ciuman yang semakin "berani". Bukan lagi sekadar kecupan di bibir, tapi french kiss panjang dan penuh gairah, yang menampilkan Emma Watson topless.
Jadi, siapa yang masih menyangkal bahwa harry potter tak mengalami perubahan genre? Masih berkutat di sekitar fantasy & Adventure, tapi dengan bumbu adegan cinta yang makin lama makin berani.
Namun, yang patut diperhatikan adalah, apakah serial harry potter ini masih tergolong serial film yang pantas ditonton oleh anak-anak di liburan sekolah mereka? Jawaban mungkin beragam, tapi buat saya sih, tidak.
Bagi saya, harry potter sudah tidak hanya menyuguhkan fantasi, petualangan, maupun humor. Tidak, bukan seperti itu. Harry potter yang sekarang sudah dihiasi oleh adegan2 dewasa, seperti pengorbanan, kematian, hingga cinta, yang jelas sudah bukan konsumsi segala usia.
Oh ya, saya lupa... mungkin masih ada yg belum tahu kenapa ada embel-embel "Part I" pada judul film? Tidak lain karena buku terakhir dari seri Harry Potter ini memang diangkat ke dalam dua film. Mungkin terlalu banyak detail yang tak boleh terlewatkan sehingga jika semuanya dimuat ke satu film bisa-bisa durasinya jadi lima jam. Maka berakhirlah Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I pada sebuah adegan klimaks yang menampilkan Lord Voldemort. Penonton pun dibuat geregetan dan penasaran karena harus menunggu sambungan ceritanya -- Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II -- yang baru akan dirilis Juli 2011.
Terlepas dari segala aspek diatas, film serial harry potter adalah film yang harus kalian tonton sebelum kalian mokat. Tak berlebihan kan, kalo saya ngomong begini??
Sampai disini dulu, postingan mengenai harry potter.
Saya akan bikin postingan yang mudah-mudahan, lebih menarik lagi buat kedepannya...
Oya, repost artikel ini boleh, asal mencantumkan link blog ini juga...
Originally posted by: Animovies